Yakin Lolos, Caleg Gerindra Mandi Kembang di Padepokan Anti Galau
WESTERNBLOG.XYZ - Yayat Abdurahman, salah satu kandidat legislatif di DPRD Kabupaten Cirebon dari Partai Gerindra, merasa pesimis bahwa ia melewati pemilihan legislatif 2019. Yayat tidak berharap pemungutan suara tidak sesuai target.
Keraguan Yayat membawanya ke Aula Anti-Galleon Yayasan Al Busthomi di Desa Sinarrancang, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. "Harus ada kepercayaan pada diri sendiri ketika memajukan pemilihan legislatif. Jika Anda tidak khawatir, hanya ada rasa tidak optimis atau bimbang," kata Yayat setelah melakukan ritual mandi di padepokan Anti Galau,
Yayat terdaftar sebagai kandidat daerah pemilihan DPRD Kabupaten Cirebon (Dapil) VII dari Gerindra. Pesimis menghantuinya setelah melihat hasil pemungutan suara sementara. Yayat menargetkan mendapat 7.000 suara untuk bisa duduk di DPRD Kabupaten Cirebon. Namun, nyatanya suara Yayat jauh dari target.
"Penghitungan sementara beberapa TPS sekitar 1.000 suara. Targetnya 7.000 suara. Jauh dari target. Saya tidak kehabisan apa-apa, jangan menjual aset rumah atau kendaraan saya," kata Yayat.
Yayat mengatakan bahwa ia maju sebagai kandidat dengan modal keyakinan dan jaringan. "Mungkin saja suaranya biasa-biasa saja. Karena saya juga tidak menggunakan kekuatan yang kuat, hanya rasa percaya diri, keluarga, teman dan teman," katanya.
Apa tujuan Yayat datang ke Markas Besar Anti Galau? Dia sengaja melakukan ritual mandi bunga sebagai media untuk menenangkan hati dan pikirannya.
"Yang diharapkan di sini adalah jiwa. Setelah mandi, alhamdulillah ada rasa ketenangan batin yang dirasakan," katanya.
Rupanya Yayat sedang memajukan pemilihan legislatif dengan istrinya, yaitu, Suherlin Oktaviani. Istri Yayat maju sebagai calon Pilkada Kabupaten Cirebon dari Gerindra. "Kondisi istri saya normal. Saya di sini hanya mencari ketenangan pikiran di tengah kondisi politik saat ini," kata Yayat.
Caleg Depresi
Di tempat yang sama, Ketua Markas Anti-Malpraktek Yayasan Al Busthomi, Ujang Bustomi, mengatakan bahwa saat ini ada empat kandidat yang mengunjungi pertapaannya. Ujang mengklaim bahwa sebagian besar kandidat legislatif yang meminta layanan mereka diserang oleh depresi.
"Kebanyakan dari mereka mengalami depresi. Karena mereka tidak siap menerima kekalahan. Mereka meminta bantuan, maka kami berdoa agar lebih tenang," kata Ujang.
Dia menjelaskan bahwa penanganan calon legislatif yang tertekan cukup sederhana, yaitu melalui pendekatan spiritual. Ritual mandi bunga adalah media untuk mencari kedamaian batin.
"Kami berdoa, lalu kami mandi agar mereka lebih tenang, membaca ayat suci, membacakan dzikir kepada Allah. Kami juga mengingat mereka bahwa politik adalah perhiasan dunia, tidak diperbolehkan bagi mereka untuk beribadah," katanya.
Ujang mengaku telah menyiapkan sejumlah kamar khusus untuk kandidat yang gagal yang ingin menemukan ketenangan pikiran di Anti Galau Padepokan. Layanan di Anti Galau Padepokan, kata Ujang, diberikan secara gratis kepada para kandidat yang gagal.
Sumber
Keraguan Yayat membawanya ke Aula Anti-Galleon Yayasan Al Busthomi di Desa Sinarrancang, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. "Harus ada kepercayaan pada diri sendiri ketika memajukan pemilihan legislatif. Jika Anda tidak khawatir, hanya ada rasa tidak optimis atau bimbang," kata Yayat setelah melakukan ritual mandi di padepokan Anti Galau,
Yayat terdaftar sebagai kandidat daerah pemilihan DPRD Kabupaten Cirebon (Dapil) VII dari Gerindra. Pesimis menghantuinya setelah melihat hasil pemungutan suara sementara. Yayat menargetkan mendapat 7.000 suara untuk bisa duduk di DPRD Kabupaten Cirebon. Namun, nyatanya suara Yayat jauh dari target.
![]() |
Photo from detik |
Yayat mengatakan bahwa ia maju sebagai kandidat dengan modal keyakinan dan jaringan. "Mungkin saja suaranya biasa-biasa saja. Karena saya juga tidak menggunakan kekuatan yang kuat, hanya rasa percaya diri, keluarga, teman dan teman," katanya.
Apa tujuan Yayat datang ke Markas Besar Anti Galau? Dia sengaja melakukan ritual mandi bunga sebagai media untuk menenangkan hati dan pikirannya.
"Yang diharapkan di sini adalah jiwa. Setelah mandi, alhamdulillah ada rasa ketenangan batin yang dirasakan," katanya.
Rupanya Yayat sedang memajukan pemilihan legislatif dengan istrinya, yaitu, Suherlin Oktaviani. Istri Yayat maju sebagai calon Pilkada Kabupaten Cirebon dari Gerindra. "Kondisi istri saya normal. Saya di sini hanya mencari ketenangan pikiran di tengah kondisi politik saat ini," kata Yayat.
Caleg Depresi
Di tempat yang sama, Ketua Markas Anti-Malpraktek Yayasan Al Busthomi, Ujang Bustomi, mengatakan bahwa saat ini ada empat kandidat yang mengunjungi pertapaannya. Ujang mengklaim bahwa sebagian besar kandidat legislatif yang meminta layanan mereka diserang oleh depresi.
"Kebanyakan dari mereka mengalami depresi. Karena mereka tidak siap menerima kekalahan. Mereka meminta bantuan, maka kami berdoa agar lebih tenang," kata Ujang.
![]() |
Photo from detik |
"Kami berdoa, lalu kami mandi agar mereka lebih tenang, membaca ayat suci, membacakan dzikir kepada Allah. Kami juga mengingat mereka bahwa politik adalah perhiasan dunia, tidak diperbolehkan bagi mereka untuk beribadah," katanya.
Ujang mengaku telah menyiapkan sejumlah kamar khusus untuk kandidat yang gagal yang ingin menemukan ketenangan pikiran di Anti Galau Padepokan. Layanan di Anti Galau Padepokan, kata Ujang, diberikan secara gratis kepada para kandidat yang gagal.
Sumber
Komentar
Posting Komentar