5 Cara Mengelolah Limbah Plastik Buatan Indonesia

5 Cara Mengelolah Limbah Plastik Buatan Indonesia

WESTERNBLOG.XYZ - Pengelolaan limbah masih merupakan masalah penting di banyak negara, termasuk Indonesia. Bahkan di dalam negeri, jumlah sampah yang dihasilkan tahun ini diperkirakan mencapai 67 juta ton, yang didominasi oleh sampah organik sebesar 60 persen dan 15 persen sampah plastik.

Keberadaan limbah plastik ini menjadi perhatian serius. Alasannya adalah bahwa studi dari McKinsey & Co dan Ocean Conservacy menunjukkan bahwa Indonesia telah menjadi penyumbang limbah plastik terbesar kedua di dunia setelah Cina.

Selain program dan kebijakan pemerintah, inisiatif masyarakat adalah faktor pendukung yang dapat mengurangi laju sampah plastik. Gagasan dan inovasi tentang masalah ini dapat ditemukan dari sejumlah startup khusus dan upaya buatan dalam negeri lainnya.


1. Gringgo

Startup ini berbasis di Bali dan didirikan pada tahun 2014. Gagasan mereka sederhana, yaitu menghubungkan masyarakat ke tempat pembuangan sampah terdekat agar mudah didaur ulang.

Gringgo juga memungkinkan pengguna layanan, yang berbasis web dan seluler, untuk dihubungkan ke petugas terdekat untuk mengumpulkan sampah dari rumah pengguna. Salah satu bagian yang menarik dari layanan Gringgo adalah hadiah imbalan bagi mereka yang terlibat dalam pengolahan limbah ini, baik produsen limbah, pengumpul sampah dan pendaur ulang.

2. Sampah Muda

Sampah Muda adalah contoh lain dari inovator muda dalam mengatasi masalah sampah di Indonesia. Prinsip kerja startup dari Semarang juga cukup sederhana, yaitu menghubungkan pemilik sampah dengan pendaur ulang.

Young Waste memiliki titik pembuangan sebagai tempat pembuangan sampah dan menyediakan layanan penjemputan sampah ke rumah-rumah. Jenis limbah yang mereka terima mulai dari kertas, logam, logam, gelas, elektronik, plastik, dan minyak goreng bekas.

Donatur limbah yang menggunakan layanan Young Waste akan mendapatkan hadiah dalam bentuk tempat sampah yang dapat ditukar dengan gopay, pulsa, atau pulsa listrik.

3. Mallsampah

Ide Mallsampah ini sebenarnya tidak jauh berbeda dengan dua startup di atas. Mallsampah ini memediasi produsen limbah, baik di rumah maupun di kantor, untuk diperdagangkan ke pengepul atau pemulung.

Startup Makassar ini didirikan pada tahun 2015 dan telah menjadi perseroan terbatas. Melalui platform ini, orang juga dapat membeli produk yang ramah lingkungan.

4. Angkuts

Startup dari Pontianak ini adalah startup yang menyediakan layanan transportasi sampah. Layanan mereka ditargetkan untuk mempermudah orang membuang sampah ke tangan kanan.

Asal usul sampah yang diambil oleh tim Angkuts cukup beragam, mulai dari perumahan, restoran, hotel, kantor, hingga rumah kos. Bahkan pemilik sampah akan dihargai dengan saldo tabungan yang serupa dalam aplikasi Android Angkuts.

5. Dispenser Mas Eco

Sesuai namanya, ini adalah dispenser yang telah berhasil diproses menjadi dispenser pintar. Cukup pasang kartu uang elektronik, siapa pun dapat membeli air tanpa perlu khawatir akan menghasilkan sampah plastik.

Dede Nurdiansyah, alumnus Institut Sains dan Teknologi (ISTN) Jakarta, sebagai inovator, menjelaskan bahwa Mas Eco Dispenser masih berupa prototipe.

Rencananya adalah dia ingin berkolaborasi dengan berbagai pihak sehingga temuannya dapat ditemukan di titik kerumunan sehingga mendorong orang untuk membawa kemasan mereka sendiri tanpa khawatir kehausan di tengah jalan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Membuat Safelink Random Post di Blog Utama Paling Mudah

Cara Menghindari Konten Salinan dengan Baik dan Benar

112 TPS di Riau akan melakukan pengulangan Coblosan dan Lanjutan