Dampak Dari Bahan Mikroplastik terhadap Kehidupan Sehari-Hari
WESTERNBLOG.XYZ - Sampah plastik semakin mencemari lingkungan. Mereka ada di mana-mana, tidak tahu waktu dan ruang. Selain merusak lingkungan, sampah plastik juga bisa mengancam kesehatan.
Plastik adalah bahan yang tidak mudah terurai dan memiliki rentang hidup yang sangat panjang. Ketika terurai, 100 persen plastik diubah menjadi bahan organik dan menyisakan komponen kecil. Komponen kecil yang dikenal sebagai mikroplastik, yang tidak mengesampingkan kemungkinan, ada di tubuh manusia di zaman kiwari.
"Pada dasarnya, mikroplastik adalah komponen plastik terkecil," kata pakar kesehatan masyarakat Dono Widiatmoko
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa mikroplastik tersebar luas di lingkungan. Saat ini, diperkirakan 150 juta ton plastik berada di lautan. Sekitar 23 juta dari mereka adalah bahan kimia tambahan seperti stabliser, plasiciser, dan pengemulsi. Di laut Indonesia, diperkirakan ada 30-960 partikel / liter mikroplastik.
Mikroplastik dapat memasuki tubuh makhluk hidup. Sejumlah penelitian menemukan lapisan mikroplastik 'nangkring' di saluran pencernaan biota laut.
"Beberapa dari mereka dapat memasuki level seluler, tidak hanya di jaringan," kata Dono, yang merupakan dosen di University of Derby, Inggris.
Sistem rantai makanan membuat mikroplastik memasuki tubuh manusia melalui biota laut yang umumnya dikonsumsi oleh manusia seperti ikan.
"Mikroplastik ini akan masuk ke dalam rantai makanan, ikan kecil, dimakan oleh ikan yang lebih besar, dan predator lainnya, yang pada akhirnya adalah oleh manusia," kata Dono.
Namun, belum diketahui secara pasti bagaimana pengaruh atau efek mikroplastik terhadap kesehatan manusia. Penelitian yang dapat diverifikasi hanya mengetahui dampak plastik berukuran besar. Plastik disebut dapat mengurangi kemampuan menyerap makanan dan nutrisi lain pada hewan.
"Penelitian ini memang bukan pada manusia. Pada tingkat hewan ada banyak ikan mati karena plastik mencegah pencernaan dan melukai organ," kata Dono.
Penelitian lain juga menemukan bahwa plastik melalui proses pembakaran akan berubah menjadi polutan. Salah satunya adalah polutan dalam bentuk bioxin yang bersifat karsinogenik atau dapat memicu kanker. Belum lagi bahan kimia lain yang terkandung dalam plastik, yang diketahui bisa membahayakan tubuh.
"Sejauh ini, itu adalah pengetahuan kami tentang mikroplastik. Dampak dari mikroplastik pada manusia belum diukur karena tidak banyak penelitian," kata Dono.
Menurut Dono, peneliti saat ini masih memperdalam pengaruh plastik dan mikroplastik pada manusia. Namun, penelitian ini sering terhambat karena memerlukan uji klinis yang kompleks.
"Ini terkait dengan etika karena harus diuji pada manusia," kata Dono.
Komentar
Posting Komentar